Pemberdayaan Peternak Kecil Memberdayakan dan Berkelanjutan

Sholat Isya berjamaah di masjid baru saja selesai dan sebagian besar jamaah telah pulang ke rumah masing-masing. Namun tidak dengan Darmaji dan teman-temannya yang lain. Darmaji dan teman-temannya sesuai rencana berkumpul malam itu untuk mendengarkan penjelasan terkait rencana pembentukan kelompok ternak kambing yang diinisiasi oleh Negeri Ternak Indonesia bekerja sama dengan Sahabat Ternak. Setelah mendapat penjelasan dari Moch. Tono selaku perwakilan dari Negeri Ternak Indonesia dan Sahabat Ternak disimpulkan dan didapatkan komitmen untuk membentuk kelompok peternak  kambing jenis penggemukan dengan target awal moment Hari Raya Idul Adha 1434 H.

Sebagai langkah nyata peranan Negeri Ternak Indonesia dan rasa kepedulian terhadap dunia peternakan khususnya peternakan rakyat  menjadi latar belakang pembentukan kelompok pemberdayaan peternak kecil didaerah ini. Bertempat di sebuah desa yang sangat dalam dan jauh dari perkotaan, tempatnya cukup teduh karena berada pada daerah dataran tinggi dan dilewati aliran air, rumput tumbuh dengan subur  pada setiap lahan pertanian menjadikan tempat ini cocok untuk pemeliharaan ternak. Nama desa ini bektiharjo, kecamatan semanding, kabupaten Tuban. Desa ini berlokasi dekat dengan hutan, mayoritas masyarakat desa bekerja sebagai petani penggarap lahan Perhutani dengan tanaman mayoritas jagung dan singkong.

Salah satu yang menjadi pertimbangan mengapa program pemberdayaan peternak kecil dipilih di daerah ini selain karena letaknya  strategis dan cocok untuk pemeliharaan ternak juga karakter masyarakat yang sudah terbiasa memelihara ternak. Disamping itu semangat dan antusias warga terhadap program menjadi pertimbangan lain. Pembentukan kelompok peternak binaan yang masih terbatas ini menjadikan terbatas pula jumlah anggota yang terrekrut. Mayoritas anggota dipilih dari warga yang tingkat kehidupannya masih dibawah garis kemiskinan disamping memang memiliki pengalaman dalam beternak kambing. Hadirnya program pemberdayaan menjadi sebuah warna baru bagi aktifitas warga desa.

“semoga program ini dapat terus berjalan kedepannya, bukan hanya untuk moment hari kurban saja karena Insya Allah sangat memberikan manfaat pada kami baik dari segi pendapatan, kemampuan beternak dan nilai persaudaraan” tutur Ust. Chusna, tokoh masyarakat yang ikut mendukung pelaksanaan program pemberdayaan ini. Salah satu dampak positif adannya program pemberdayaan ini adalah, warga yang tergabung menjadi anggota kelompok menjadi lebih aktif pada kegiatan- kegiatan kemasyarakatan, salah satunya mampu “menghidupkan dan meramaikan” masjid setempat dengan rutin ikut pengajian di masjid. Hal ini muncul karena dilandasi adanya rasa keterikatan sebagai anggota kelompok, sehingga terpacu juga untuk tergabung dalam sebuah jamaah.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *